Monday, August 17, 2015

134 ㅡ ♕ Selamat Beristirahat, Ahn Youngyi.

25-08-2014 to 09-04-2015

File not found. Ahn Youngyi is no longer exist.

Ahn Youngyi, selamat tinggal. Aku tidak akan pernah melupakan kenangan kita, mana mampu. Tak akan mampu melupakan sedetikpun titik air yang jatuh melewati pipi. Tak akan berani melupakan sedetikpun ujung bibir yang tertarik menimbulkan seulas senyum hingga pipi menyentuh mata yang membuat mata pun menarik senyum bahagianya. Kita sedekat nadi, dulu. Kita sejauh matahari, sekarang. Aku melupakanmu, ini yang akan menjadi bahan pembicaraanku hari ini. Tidak, tak akan melupakanmu itu bukan bohong. Hanya saja ini caraku melepas sendu bulan yang kulewati menjadi dirimu, gadis yang tak pernah berekspektasi selama 7 bulan kau berjalan. Akhirnya, kau sampai di sana dan bagaimana perasaanmu setelah berjalan dalam waktu yang cukup lama? Lelah, aku tahu dan kelelahan itu telah kau lewati dalam 5 bulan pertama dalam lembaran kertas putih yang baru kau sisipkan sticky notes dan kau lepaskan tinta hitam menari di atasnya. Aku melupakanmu dalam piluh yang kurasakan. Aku melupakanmu dalam kelam malam yang kuhabiskan menitikkan bulir air yang terbawa gravitasi deras bagai aliran sungai padam. Aku tak akan melupakan perasaan yang masih ada di tempatnya dalam dasar laut kelabu milikku. Jangan takut, tak pernah akan kuhapus dirimu dalam bagian hidupku. Selamanya kau memiliki tempat di dalam lubuk hatiku sesempit apapun persediaan tempat itu bagimu. Kenangan hanya akan menjadi sebuah kenangan. Tetapi percayalah ketika aku menjadi dirimu yang lalu, aku merasakan banyak hal dalam hidupku yang mana tak mampu kutuliskan kembali dalam lembaran epilog buku yang kubuat selama 7 bulan perjalanan panjangku menuju sesuatu yang kini menghantamku dalam diam. Tak bersuara. Tak berdetak. Tak tahu apa. Tak tahu dimana. Tak tahu mengapa. Aku melupakanmu dalam diam. Aku melupakanmu dalam keheningan malam. Aku mengingatmu dalam canda dan gelak tawa. Aku mengingat setiap kata yang terucap meski diriku hanyalah seorang yang tak dikenal sekarang. Jauh, jauh di sana. Lupa, sudah melupakanku. Aku kembali menulis ini bukan untuk menusukmu dengan kalimat tajam mematikan. Aku tak mampu. Aku masihlah seorang yang tak berani melangkah. Tak berani memulai apapun, meski semua akhir mana mampu ditebak. Hanya saja, aku sudah cukup bangkit dari kepedihan luka yang hampir sembuh. Maka dari itu, aku mengerahkan segala keberanian yang tersisa dalam diriku untuk menitikkan tinta hitam di atas kertas putih menulis akhir dari sebuah akhir. Selamat tinggal, Ahn Youngyi. Kau bisa membawa segala yang bukan milikku pergi bersamamu. Tinggalah dalam diam, jalani harimu dengan hangatnya pagi dan tidurlah dengan balutan keheningan malam. Aku tak mampu terus membawa apa yang bukan milikku di pundak, berat rasanya. Jadi, selamat tinggal kusampaikan padamu Ahn. Bawalah apa yang bukan menjadi milikku, tidurlah dalam sinar malam yang menerangi jalanmu menuju mimpi yang kau buat nyata. Kini tak apa Ahn untuk bermimpi. Kau bukan diriku. Aku bukan dirimu. Dua hal yang berbeda. Tidak, kita tidaklah sama. 

Selamat tidur, Ahn Youngyi. Aku menyayangimu. Tidurlah yang nyenyak, gadis yang tak pernah berekspektasi. 

"Good things happen when you least expect them" Moto hidup yang kau ajarkan padaku. Terimakasih. Thanks for the love you give. Thanks for the moment you make me feel. Thanks for making me feel most alive.

I don't need any sweet love songs, it's broken heart. Tak berkeping-keping, hanya saja rusak. Tak ada lem, hanya sebuah papan untuk dipajang sebagai lukisan.

Thanks, love!

No comments:

Post a Comment

감사합니다