Sunday, January 17, 2016

156 ㅡ ♕ Kembali ke tempat semula.

Semuanya harus dikembalikan ke tempat semula.
Kau sudah menunggu lama kan?

Ah, tidak. Yang menunggu lama adalah kau, Oppa. 
Kau lihat sekarang, setelah kau kembali masuk ke dalam kehidupanku, pikiranku tiba-tiba kembali nyata. Bagaimana jika Oppa melakukan hal bodoh lagi? Pikiran-pikiran tentang bagaimana memberhentikanmu muncul. Perasaan tanggung jawab akan dirimu mulai kurasakan.

Wednesday, January 13, 2016

155 ㅡ ♕ Pilihanku adalah dia, dahulu dan sekarang.


Aku selalu ingin melakukan banyak hal dengan Eundong. Ketika aku menemukannya, aku ingin berlari sambil menggengam tangannya, pergi kencan dan berkeliling dunia dengannya. Tetapi...aku menjadi terlalu terkenal. Jadi karena itu aku membeli vila ini agar kami dapat berlari dan bermain bersama.

- Park Hyunsoo (Actor Ji Eunho in My Love Eundong)



Seo Jungeun: Kau mencuri seluruh hidupku. 
Choi Jaeho: Sebelum pria itu muncul, pilihanmu adalah aku. 
Seo Jungeun: Tidak, aku tak pernah mencintaimu. Tak pernah sekalipun, aku mencintaimu. Satu-satunya pria yang aku cintai adalah Park Hyunsoo. Kita tak seharusnya bertemu. 
Choi Jaeho: Seo Jungeun…kau yang membuat aku seperti ini. 
Seo Jungeun: Yang membuatmu seperti ini adalah dirimu sendiri, bukan aku. 
Choi Jaeho: Apakah pria itu mengajakmu pergi? Apakah dia menjanjikan sebuah rumah bagus dan mobil mewah? 
Seo Jungeun: Rumah bagus dan mobil mewah, aku tak membutuhkan semua itu. 
Choi Jaeho: Akankah jantungmu tetap berdetak cepat jika ia tak memiliki apapun? 
Seo Jungeun: 10 tahun yang lalu, kamu memiliki segalanya dan pria itu tak memiliki apapun. Pilihanku adalah dia, dahulu dan perasaan itu masih sama sampai sekarang.

Tuesday, January 12, 2016

154 ㅡ ♕ Manakah yang membuatmu lebih bahagia?

Jika kau harus memilih di antara 2 hal yang tak lain adalah seorang sahabat dan uang, yang mana yang akan kau pilih?
Manakah yang membuatmu lebih bahagia? Kau harus memikirkan tentang yang mana di antara keduanya yang akan membuatmu lebih dulu merasa bahagia, lalu pilihlah. Kalau aku, ketika aku harus memilih di antara mie kacang hitam dan mie seafood yang pedas, atau ketika aku tak mampu memilih di antara kepiting saus kacang atau kepiting berbumbu, atau ketika aku harus memilih di antara ayam goreng dan ayam dengan saus, itu adalah sebuah pertanyaan sederhana. Manakah yang akan membuatku lebih bahagia?

Baiklah. Aku akan memilih itu. Ayo pergi...tetapi, bagaimana jika aku tak tahu yang mana di antara keduanya yang mampu membuatku lebih bahagia? Apa yang harus aku lakukan?

Hm...pikirkan saja di antara keduanya, manakah yang akan membuatmu lebih sedih ketika kau kehilangan hal itu. Manakah yang akan berdampak lebih dalam hidupmu? Manakah yang akan membuatmu merindukannya lebih?

Monday, January 11, 2016

153 ㅡ ♕ Aku dan dia percaya dengan takdir, kamu?

Aku sangat menyukai seseorang itu sampai aku merasa seperti aku akan gila. 
- Eundong


Kami saling mencintai hari itu dan esok harinya pun merupakan hari yang sama dengan hari sebelumnya. 
- Hyunsoo

Hyunsoo menatap Eundong dengan sangat lembut hari itu, mempertanyakan sebuah pertanyaan yang tak mampu ia temukan jawabannya. Ah, bertanya saja tak ada kesempatan.
"Tetapi...janji yang pernah kau buat denganku dulu, aku belum sempat mendengarnya." 

Eundong tersenyum, kecantikannya bak bidadari. Ia bahagia. Ia adalah wanita yang paling bahagia di dunia, ia percaya, Mencintai satu pria saja dalam hidupnya, membuat ia percaya adanya takdir dalam sebuah pertemuan. 

"Janji untuk menikahimu."

Untuk memberikanku sebuah harapan untuk mencintai hanya seorang wanita saja dalam hidupku, aku sangat tersentuh dengan itu. 
- Hyunsoo


Seperti yang mereka katakan, "Setiap orang memiliki cara masing-masing untuk saling mencintai."


Seperti mimpi dan seperti yang terjadi di dalam film, kami dipertemukan seperti itu lagi. Seperti aku pertama kali bertemu dengan Eundong 10 tahun yang lalu. Seperti itu, kami bertemu lagi.
- Hyunsoo

Saturday, January 9, 2016

152 ㅡ ♕ Bintang paling terakhir.

“Bintang yang bersinar paling lama di langit adalah bintang yang paling terakhir; jika itu berarti waktu lebih lama dibutuhkan untuk membuat kami bersinar paling lama bersama, aku akan menunggu.

Eundong.

Wednesday, January 6, 2016

151 ㅡ ♕ Perasaan yang mempertemukan.

Hyunsoo terdiam. “Lalu bagaimana aku menemukanmu?” Lalu Hyunsoo bertanya, berpikir. Jika sesuatu terjadi dan ia harus mencari Eundong, bagaimana caranya ia menemukan Eundong?
Eundong terdiam. Wajahnya menjadi sedikit sedih. Hyunsoo juga sedikit canggung. Lalu Eundong berkata, ia yang akan menemukan Hyunsoo. Karena ia akan banyak tumbuh, mungkin saja Hyunsoo tidak akan mengenalinya. Tetapi, ia akan langsung bisa mengenali Hyunsoo melalui punggungnya.
Hyunsoo heran, bagaimana Eundong bisa mengenalinya melalui punggungnya? Eundong tertawa. Menurutnya, Hyunsoo memiliki punggung yang terhangat di dunia. Hyunsoo tersenyum senang mendengar ucapan Eundong.
Lalu Hyunsoo mengatakan ia juga akan bisa langsung mengenali Eundong walaupun Eundong berubah nantinya, semakin dewasa.
“Bagaimana caranya?”
Hyunsoo berpikir sebentar lalu menjawab dengan pasti, hanya perasaan saja. Perasaan yang membuat mereka bertemu kembali, walaupun mereka terpisah.
Eundong tersenyum, “Seperti Patra dan Nero?”
“Ya, Seperti Patra dan Nero”

Tuesday, January 5, 2016

150 ㅡ ♕ Hari itu, pertama kali aku bertemu dirinya.


Hari itu, pertama kali aku bertemu dengan Eundong, juga hujan, sama seperti hari ini. Hari itu, Eundong berbohong. Setelah beberapa lama, aku baru menyadari bahwa tidak mudah bagi Eundong untuk berbohong. Aku sangat berterima kasih padanya sekaligus khawatir karena mungkin saja ia terluka, jadi oleh sebab itu aku pergi mencarinya. Dan juga aku ingin tahu kenapa ia menolongku. Begitulah cara Eundong masuk dalam hidupku. Apakah ia makan atau apakah ada orang yang mengganggunya, semua perasaan ingin tahu itu muncul secara bersamaan. Aku mengingat hari itu seperti itu. Aku tidak pernah menangis ketika menonton film yang sedih ataupun ketika ada yang meninggal. Aku pikir, aku bukan orang yang seperti itu. Tapi anehnya, hari itu, aku menangis.


Eundong dan aku masih sangat muda. Tetapi perasaanku padanya saat itu, persis sama seperti itu. Aku belum tahu harus menyebutkan apa perasaan itu. Namun, kapanpun aku memikirkan Eundong, aku merasa hatiku menjadi kaku dan kram. Aku merasakannya setiap aku melihat Eundong.