Sunday, September 2, 2018

295 ㅡ ♕ Kubiarkan kamu hanya angan, yang kini menjadi kenangan.


Memandangmu dari kejauhan, 
aku memang menjadikanmu harapan, 
tetapi detik ini kukatakan;
aku akan menyimpan, 
membuang seluruh kenangan, 
dan melepasmu dari jangkauan.



Aku tergoda, karena kamu ada di saat aku merasa hidupku hanyalah kesialan semata.
Aku terjatuhkarena kamu menemaniku menyusun kembali hati yang sempat patah hingga utuh.
Aku terbuaikarena kamu memberiku seringaian yang menggugah hati.

Aku merasa, menjadikanmu asa, tetapi kusadari kamu terpaksa.
Aku suka, anganku kamu tak memberi luka, tetapi kamu hanya menganggapku sebagai salah satu rentetan angka.
Aku di sini, menantimu kembali, meskipun sejak awal kamu tak pernah di sini.



Kamu tidak pernah satu kali pun mencariku di tengah keramaian.
Kamu tidak pernah satu kali pun berbalik dan memelukku dalam diam.
Kamu tidak pernah satu kali pun menyuarakan kata suka, yang teramat kunantikan sebagai bentuk kejujuran.

Kamu tidak pernah suka, tetapi mengapa kamu buat aku terlena.
Kamu tidak pernah cinta, tetapi mengapa kamu perlakukan aku bak punya rasa.
Kamu tidak pernah menoleh, tetapi mengapa kamu buat aku meleleh.
Kamu tidak pernah, hanya aku.

Kesalahanku, meyayangimu sepenuh hatiku, tanpa tahu, kamu mungkin saja membawa luka yang tak mampu kusembuhkan lagi.
Ketidakberuntunganku, memilihmu di tengah keramaian kotaku, membuat hatiku risau, padahal sudah pasti sekarang kamu sedang tertidur pulas.

Kubiarkan kamu hanya angan, yang kini menjadi kenangan.
Akan aku tenggelamkan di dasar samudera terdalam, dalam diam, dan berjanji tak akan kembali menyelam.
Inginku melupakanmu, mengganti presensimu dengan yang baru, meski sulit bagiku.

Aku menjadikanmu yang pertama, tetapi kamu tidak melakukan hal yang sama.
Jika suatu hari kamu menoleh ke belakang dan mendapati aku tak lagi berdiri di sana, jangan kamu berusaha mengajakku kembali, sebab aku tak akan memilihmu untuk yang kedua kali.

No comments:

Post a Comment

감사합니다