大家好! 我是刘金英。
今天我在这里要告诉你们。
我很开心。
很幸福。
没想到我会通过则可学期。
最近很累有很忙。
可是现在我都可以啦。
我会的。
我一定会的。
学期满满就结束了。
所以加油咯!
Believe. Wonders. Colors. Seasons. Destiny. Same Place. Same Dream. Same Time. Always meant to be. Time can only tell the passion within me. A new day and a new start, Seven Springs.
Semuanya harus dikembalikan ke tempat semula.
Kau lihat sekarang, setelah kau kembali masuk ke dalam kehidupanku, pikiranku tiba-tiba kembali nyata. Bagaimana jika Oppa melakukan hal bodoh lagi? Pikiran-pikiran tentang bagaimana memberhentikanmu muncul. Perasaan tanggung jawab akan dirimu mulai kurasakan.
Seo Jungeun: Kau mencuri seluruh hidupku.
Choi Jaeho: Sebelum pria itu muncul, pilihanmu adalah aku.
Seo Jungeun: Tidak, aku tak pernah mencintaimu. Tak pernah sekalipun, aku mencintaimu. Satu-satunya pria yang aku cintai adalah Park Hyunsoo. Kita tak seharusnya bertemu.
Choi Jaeho: Seo Jungeun…kau yang membuat aku seperti ini.
Seo Jungeun: Yang membuatmu seperti ini adalah dirimu sendiri, bukan aku.
Choi Jaeho: Apakah pria itu mengajakmu pergi? Apakah dia menjanjikan sebuah rumah bagus dan mobil mewah?
Seo Jungeun: Rumah bagus dan mobil mewah, aku tak membutuhkan semua itu.
Choi Jaeho: Akankah jantungmu tetap berdetak cepat jika ia tak memiliki apapun?
Seo Jungeun: 10 tahun yang lalu, kamu memiliki segalanya dan pria itu tak memiliki apapun. Pilihanku adalah dia, dahulu dan perasaan itu masih sama sampai sekarang.
Manakah yang membuatmu lebih bahagia? Kau harus memikirkan tentang yang mana di antara keduanya yang akan membuatmu lebih dulu merasa bahagia, lalu pilihlah. Kalau aku, ketika aku harus memilih di antara mie kacang hitam dan mie seafood yang pedas, atau ketika aku tak mampu memilih di antara kepiting saus kacang atau kepiting berbumbu, atau ketika aku harus memilih di antara ayam goreng dan ayam dengan saus, itu adalah sebuah pertanyaan sederhana. Manakah yang akan membuatku lebih bahagia?
Hm...pikirkan saja di antara keduanya, manakah yang akan membuatmu lebih sedih ketika kau kehilangan hal itu. Manakah yang akan berdampak lebih dalam hidupmu? Manakah yang akan membuatmu merindukannya lebih?
Hyunsoo menatap Eundong dengan sangat lembut hari itu, mempertanyakan sebuah pertanyaan yang tak mampu ia temukan jawabannya. Ah, bertanya saja tak ada kesempatan.
"Tetapi...janji yang pernah kau buat denganku dulu, aku belum sempat mendengarnya."
Eundong tersenyum, kecantikannya bak bidadari. Ia bahagia. Ia adalah wanita yang paling bahagia di dunia, ia percaya, Mencintai satu pria saja dalam hidupnya, membuat ia percaya adanya takdir dalam sebuah pertemuan.
"Janji untuk menikahimu."
Hari itu, pertama kali aku bertemu dengan Eundong, juga hujan, sama seperti hari ini. Hari itu, Eundong berbohong. Setelah beberapa lama, aku baru menyadari bahwa tidak mudah bagi Eundong untuk berbohong. Aku sangat berterima kasih padanya sekaligus khawatir karena mungkin saja ia terluka, jadi oleh sebab itu aku pergi mencarinya. Dan juga aku ingin tahu kenapa ia menolongku. Begitulah cara Eundong masuk dalam hidupku. Apakah ia makan atau apakah ada orang yang mengganggunya, semua perasaan ingin tahu itu muncul secara bersamaan. Aku mengingat hari itu seperti itu. Aku tidak pernah menangis ketika menonton film yang sedih ataupun ketika ada yang meninggal. Aku pikir, aku bukan orang yang seperti itu. Tapi anehnya, hari itu, aku menangis.
Eundong dan aku masih sangat muda. Tetapi perasaanku padanya saat itu, persis sama seperti itu. Aku belum tahu harus menyebutkan apa perasaan itu. Namun, kapanpun aku memikirkan Eundong, aku merasa hatiku menjadi kaku dan kram. Aku merasakannya setiap aku melihat Eundong.