Wednesday, September 23, 2015

139 ㅡ ♕ [Chapter 1] Felicie & Jaehee: Rapat Kasus Langka.

Location: Melbourne Hospital
Date: September 8th, 2015
Time: 08:30AM

<Felicie Baylissa Nell; Head Team of Pharmacist POV>

"Telat telat" Seorang gadis terlihat baru saja memasuki sebuah gedung putih bertubuh kekar, gedung tersebut berdiri tegap di hadapan gadis berpakaian rapih dengan berbalut blouse putih dengan setelan jas bermotif floral yang senada dengan rok yang dipakainya. Tangan kiri memeluk buku-buku file yang kali ini harus dibawanya, data pasien ㅡ sangat penting. Tas putih berbentuk kubus digantungkan di pergelangan tangan sebelah kanan. Bergegas pastinya, harusnya memang bergegas. Alroji yang membalut pergelangan tangan sebelah kirinya berulang kali dilirik tanda tak percaya waktu berjalan begitu cepat meninggalkan gadis ini di belakang.

Wah, gawat. Pertemuan penting dan Feli sebagai Head Team terlambat datang, bisa jadi apa dirinya nanti. Bertubi-tubi pikiran ketakutan menghantam kepala gadis ini. Gawat. Telat 30menit. Yah, ada kompensasi harusnya sih. Batin Feli hanya mengatakan apa yang diinginkannya saja.

Setelah kemarin bertengkar hebat, tak juga sih hanya saja bertengkar karena alasan yang tak jelas dengan seseorang yang ditabraknya; Feli sudah kembali normal. Meskipun sedikit telat tapi semangat untuk bekerja sudah kembali normal seperti biasa. Rasa lelah mendadak sirna begitu saja ketika mendengar ada pasien kritis yang harus secepatnya ditangani, penyakitnya pun sangat langka. Tak ada yang berani menerima pasien ini, namun itulah kelebihan dari Melbourne Hospital yang patut diacungi jempol. Rapat kali ini akan membahas jelas bagaimana penanganan yang akan dilakukan pada pasien tersebut.

Tok. Tok. Tok.

Ketukan pintu terdengar pelan namun cukup keras bila didengar dari dalam. "Come in!" Terdengar suara dari dalam, suara halus yang terdengar lembut di telinga Feli yang tengah tenggelam dalam ketakutan. "Selamat pagi Miss" Sapa Feli ketika dipersilahkan masuk oleh suara halus yang tepatnya dimiliki oleh seorang wanita. "Maaf saya terlambat" Feli melangkahkan kakinya dengan berat ke dalam ruangan dingin dengan interior yang menenangkan jiwa, warna putih menjadi warna utama. Pasti wanita ini lembut, interior yang menenangkan hati. Pikirnya dalam hati. Lagi-lagi, ia hanya mengatakan apa yang ia inginkan terjadi saja.

<Song Jaehee; Dokter Anestesi dan Kardiovaskular POV>

Song, JaeheeㅡWanita bersurai kecokelatan ini terlihat sedang berkutat dihadapan dokumen-dokumen yang sedikit berserakan di atas meja kerjanya.

Keadaan sekarang, di dalam rumah sakit Melbourne, waktu sekitarnya. Matanya asik memeriksa dokumen-dokumen yang diyakini adalah bahan penting untuk dipresentasikannya kepada seseorang.
Sunyi, dan tidak terdengar suara apapun selain gertakan pena bertautan dengan lembaran kertas disusul lembaran kertas lainnya yang saling bertabrakan satu sama lain.

Helaan nafas terdengar dari bibirnya. Sesekali dia melirik ke arah jam dinding di dalam ruang kerjanya itu. Waktu sudah hampir menunjukkan tibanya seseorang yang sedaritadi ditunggunya. Tetapi, seseorang tersebut belum juga kunjung datang.

"Mungkin dia sedikit terlambat. Tak apalah." Dia mulai menghibur diri sendiri meskipun sebenarnya dia adalah sosok disiplin yang perfeksionis. "Atau mungkin terjebak macet." Gumamnya di sela menulis beberapa kalimat yang dipindahkan dari sebuah lembaran kertas ke lembaran putih polos lainnya. "Atau," Diangkatnya lembaran yang ditulisnya barusan, dan dijadikan satu dengan lembaran lain dimana terdapat sosok pena hitam miliknya beriringan.

"Mungkin masih ada pekerjaan." Sambungnya.

Jaehee, menyenderkan tubuhnya pada senderan kursi kerja miliknya sebentar. Sekedar melepaskan penat seiring dengan tertutupnya bola mata hazel miliknya.

MenungguㅡHal yang paling membuatnya bosan. Dia paling tidak suka menunggu. Oleh sebab itulah Jaehee risih jikalau orang lain menunggu kedatangannya. Jika dia memiliki janji untuk bertemu, dia akan datang lebih awal agar tidak ada satupun diantara mereka yang harus saling menunggu.

Tik, tok, tik, tok. Hanya suara jam dinding terdengar di dalam ruangan.

Hari ini, tertanggalㅡ8 September 2015, Jaehee akan mengadakan pertemuan dengan seorang ahli obat atau yang biasa dikenal dengan sebutan apoteker yang bekerja di rumah sakit yang sama dengannya ini.

Perihal pertemuannya adalah untuk membicarakan mengenai obat dan kondisi salah seorang pasien. Sebagai seorang ahli anestesi, sudah menjadi tugasnya untuk memeriksa obat-obatan yang akan dia gunakan dalam pembedahan atau pemberian obat secara berkala pasca pembedahan.

Tetapi, kasus kali ini berbedaㅡsehingga Jaehee bersihkeras untuk langsung turun tangan dalam proses pembuatan obat tersebut. Maka dari itu, hari ini dia mengadakan pertemuan dengan salah seorang kepala di bagian apoteker rumah sakit Melbourne untuk mendiskusikan mengenai kondisi pasien dan obat-obatan yang akan dipergunakan.

Suara ketukan pintu membuyarkan lamunannya. Matanya mengerjap dan melirik siapa diambang pintu ruang kerjanya itu.

"Come in!"

Dia berseru, mempersilahkan masuk seorang gadis muda berparas cantik dengan balutan jas putih memasuki ruangannya.

"Selamat pagi, miss."

Sapaan hangat dari sang gadis langsung disambut oleh Jaehee. "Selamat pagi," Dia bangkit berdiri dari tempat duduknya dan mengambil beberapa dokumen diatas meja kerjanya serta melangkahkan kaki ke arah gadis itu.

"Feli, benar?" Tanya Jaehee memastikan.

Setelah mendapatkan anggukan yang diasumsikan adalah benar, gadis ini adalah seseorang yang ditunggunya maka Jaehee langsung saja mempersilahkannya duduk.

"Sebelumnya, saya Song Jaeheeㅡahli anestesi sekaligus dokter di departemen kardiovaskular." Dia memperkenalkan.

Kemudian, diletakkannya beberapa dokumen diatas meja dihadapan gadis bernama Feli ini. "Langsung saja tidak apa-apa ya?" Dia sedikit terkekeh. Alih-alih memastikan bahwa Feli tidak masalah jika dia langsung kepada topik pembicaraan hari ini. "Jadi, aku memintamu untuk datang karena mengharapkan bantuan dan kerjasama-mu untuk salah satu pasien yang sedang aku tangani." Katanya, membuka pembicaraan. Dilihatnya Feli, memperhatikan dan dengan seksama mendengarkan apa yang akan dikatakannya selanjutnya.

<Felicie Baylissa Nell; Head Team of Pharmacist POV>

Feli menarik ujung bibirnya, membuat gadis berkulit seputih salju ini terlihat ceria.
Tampaknya tidak galak, atau galak.

Bila bisa digambarkan, mindmap isi dari kepala Feli adalah sebagai berikut; galak, tidak galak, cantik, tegas, to the point, pemarah?

Maafkan Feli yang selalu mencatat first impression sebagai pandangan utama dalam hidupnya. Gadis ini melangkah berat memasuki ruangan. Ketika mendengar sapaan balasan dari gadis bersurai cantik dengan warna kulit yang mirip dengannya, senyum Feli merekahㅡtak marah? Namun, masih harus ditelusuri lebih lanjut dan masih dituliskan dengan tanda tanya; tak tau juga. Langkah kaki sedikit terhenti ketika partner rapat-nya itu bertanya tentang kebenaran dari nama yang dimilikinya, sontak reaksi umum; anggukkan pelan diberikan sebagai bentuk reaksi cepat, mengingat sepertinya partner rapatnya ini sangat to the point dengan apa yang dikerjakannya. Dipersilahkan duduk, Feli duduk di hadapan gadis itu, tatapan mata yang tajam namun tak dingin itu memulai sesi perkenalan diri sebelum memasuki rapat. Pertama kali bertemu setidaknya harus saling menyapa dan saling memperkenalkan diri dulu bukan? Ya, itulah awal kegiatan rapat yang akan dimulai. Feli fokus mendengarkan perkenalan diri dari gadis yang duduk di hadapannya. Kembali matanya mengobservasi perilaku dan gaya bicara dari partner kerjanya itu. Bukan sih, Feli bukanlah lulusa psikologi tapi tetap harus mengenal lebih jauh gerak-gerik dari partner kerja agar setidaknya Feli bisa tahu bagaimana cara kerja yang harus dijalankannya dengan Jaeheeㅡbaru saja mengenal nama cantik ini. Feli kembali menarik ujung bibirnya lembut dan pelan dengan pandangan masih fokus masuk ke dalam bola mata hazel milik Jaehee. Tambahan anggukan diberikan Feli sebagai reaksi atas pertanyaan yang lebih tepatnya merupakan sebuah 'pernyataan' dari Jaehee. Feli yang tak suka berbelit-belit things menyukai sikap dan cara kerja yang cepat ditawarkan oleh gadis bernama Song Jaehee ini. Sepertinya mereka akan cocok, begitulah harapan yang hadir dalam permulaan rapat yang dibuka dengan singkat, jelas dan padat. Menarik, ini pertama kalinya Feli akan bekerjasama dengan ahli anestesi sekaligus dokter kardiovaskular. Apalagi pasien yang ditangani merupakan pasien langka. Ia bisa belajar sekaligus mencari pengalaman. "Aku sudah mendengar sedikit banyak dari CEO tentang pasien yang akan ditangani dan mohon bantuannya!" Seorang fresh graduate yang langsung jadi Head Team begitu saja tanpa pengalaman membuat Feli sangat-sangat membutuhkan bimbingan dan arahan dari Jaehee. Feli mendengarkan dengan fokus Jaehee menjelaskan isi dokumen.

<to be continued>

No comments:

Post a Comment

감사합니다