Saturday, August 25, 2018

287 ㅡ ♕ Aku akan menjadi harapan untuk masa depan.






Malam ini, aku memutuskan untuk berdiri, dan memilih untuk tak lagi tersenyum lirih. Detik ini, aku akan menyatakan kepada dunia bahwa aku berhak untuk bahagia. Meski tak mengerti apa arti kebahagiaan, tetapi aku akan mencoba memperjuangkan. Aku akan mencari, dan terus berdiri walau hati ingin berhenti. Aku bisa, karena aku mampu. Aku sanggup, karena aku berjuang. Aku tulus, karena aku tak mengeluh. Aku yakin, karena aku percaya. Semuanya akan baik-baik saja.

Berulang kali aku terjatuh, lama-lama aku menjadi rapuh. Meski begitu, rasanya aku tak akan berniat lagi untuk memberikan hatiku yang utuh kepada siapa pun, karena seluruhnya hanya milikku seorang. Aku tak akan lagi berbagi, karena semua hanya berujung perih. Maka dari itu, aku akan menutup buku, menyimpannya sebagai cerita pilu, dan tak kubiarkan diriku menerima hati siapa pun yang ingin berkunjung. Aku akan melepaskan, membiarkan semuanya yang bukan menjadi milikku pergi dari hidupku, dan mengatakan kepada diriku sendiri bahwa aku tak akan kembali mencintai dan dicintai. Biar aku hanya hidup untuk diriku sendiri, karena meski berdiri seorang diri, aku tak perlu mengulang perih. Hanya ingin mengurangi kepedihan, aku tak butuh pujian dan harapan. Aku hanya membutuhkan sebuah kehidupan dengan diriku sebagai pemeran utama.



Aku akan mulai menghitung mundur. Sebentar lagi, hari-hari berat yang kualami akan berakhir, menyisakan diriku dan mimpi yang akan aku buat nyata di tahun depan. Tak lagi berharap, aku tak akan berani lagi, karena kali ini, aku akan menjadi seseorang yang diharapkan. Aku akan menjadi harapan untuk masa depan. Sulit memang, terasa pahit di hati, tetapi pada kenyataannya, bahkan hingga jatuh ke parit pun, aku lagi-lagi masih sanggup berdiri.



Aku harus;
memuji diriku,
menyayangi diriku,
sebab akulah yang,
bertanggung jawab atas;
kehidupanku,
kebahagiaanku.

No comments:

Post a Comment

감사합니다