Thursday, March 5, 2015

80 ㅡ ♕ a little white lies by blood.

"Ahn. Bagaimana hari ini? Perasaanmu sudah lebih baik?" Seorang perempuan cantik dengan rambut tidak begitu panjang, lebih sedikit dari bahu menatap seseorang yang dipanggil Ahn itu dengan lekat. "Hmm?" Ahn Youngyi tetap mematung. "Ya, aku baik-baik saja kok dan aku memang selalu baik-baik saja bukan?" Tambahnya sambil tersenyum. 

"Kalau begitu aku ingin bertanya tentang apa yang kita bicarakan kemarin. Apa yang membuatku berbeda dan lebih berutung darimu? Kita memiliki case yang serupa tapi tak sama. Lalu menurutmu apa yang membuatku terlihat lebih beruntung darimu?" Perempuan cantik itu kembali bertanya pada Youngyi dengan pandangan mata yang tak lepas dari kedua bola mata Youngyi. "Baiklah aku akan menjelaskannya padamu." Jawab Youngyi dengan cepat. 

"Kau pernah dan masih dapat terus menyentuh rambutnya sedangkan aku sama sekali tidak pernah dan bahkan tidak dapat melakukan itu. Kau pernah dan masih dapat terus menghabiskan waktumu dengannya sedangkan aku sama sekali tidak pernah dan tidak dapat melakukan itu. Kau berbeda. Kau dan dia saling mengungkapkan kejujuran hati sedangkan aku sama sekali tak tahu bagaimana rasanya berkata jujur tentang hati. Kau dan dia terbuka dan tak pernah ada yang ditutupi sedangkan aku tak tau sama sekali apa yang terjadi padanya. Aku dan kau memiliki case serupa tapi benar-benar tak sama, Paenda." Youngyi menjelaskan dengan tersenyum. Namun, perempuan dengan nama Paenda itu tau bahwa sekarang ini yang sangat membutuhkan sebuah pelukan hangat adalah Youngyi bukan dirinya. "Sudah, berhenti! Aku tau ini yang akan menjadi jawabanmu padaku. Aku hanya ingin kau bersyukur akan apa yang pernah kau lewati dengannya. Banyak hal yang pernah kau lalui dengannya." Paenda memegang tangan Youngyi hangat. "Orang yang butuh tempat bersandar adalah kau, Youngyi bukan aku. Aku tau sekarang kau tak tau harus maju atau mundur. Kau kehilangan arah dan tujuan." Lanjutnya. "Jangan menyerah, belum saatnya menyerah. Lakukan itu nanti!" 

Youngyi hanya terdiam, tidak ada jawaban ketika suara Paenda merasuki pikirannya yang kosong.
"Kini, aku tak akan lagi berdiri di sampingnya terdiam mendukungnya dalam kesedihanku. Namun, aku akan memberanikan diri untuk berjalan maju. Berjalan maju ke tengah-tengah keramaian sampai ia menemukanku. Aku tak akan menunggu lagi. Aku tak akan berusaha lagi. Aku akan berjalan sesuai kemana kakiku melangkah. Aku tidak lelah. Aku tidak menyerah. Aku hanya harus mengistirahatkan hatiku. Karena aku terlalu sering berusaha mengerti semua tentang apa yang dilakukan spesies-nya. Aku masih berusaha mengerti. Aku belum benar-benar mengerti. Luka lama masih berbekas. Luka baru tak memberi bekas namun kenangan akan bagaimana aku mendapatkan luka itu. Lukaku masih belum sembuh. Namun, kini aku menjadi lebih kuat menghadapi kenyataan pahit ini. Aku akan pergi. Cari aku. Jika tidak, maka aku akan benar-benar pergi dan ketika kau mencari aku kembali...maka saat itulah aku akan mulai menanyakan hatiku kembali. Apakah kamu masih berdiri disana menunggunya datang mencarimu? Ataukah kamu sudah berjalan pergi dari kerumunan itu karena terlalu berisik?" Suara hati Ahn Youngyi yang tak mau didengar siapapun terekam jelas dalam pikirannya. 

"Hmm...iyakah? Oke?" Ternyata di sisi lain, Paenda masih menunggu jawaban dari Ahn Youngyi mengenai saran yang diberikannya itu. "Ya...aku tak akan menyerah." White lies. Kebohongan putih terucap dari bibir manis Youngyi. Ia berbohong. "Tapi aku sudah didorong jauh olehnya. Apalagi yang dapat aku perbuat selain membuatnya berhenti mendorongku dan menjauh dari sisinya." Youngyi menarik seulas senyuman paksa. "Aku hanya tak ingin terus-terusan hidup dalam alur ceritaku sendiri." Youngyi terus menambahkan. "Aku harus menerima."
 
"Kebohongan putih kulakukan sebagai tanda terimakasih ku padamu. Tanda terimakasih ku karena kau pernah ada dalam hidupku. Dengan kebohongan putih ini, begitulah kutunjukan bagaimana aku tak akan pernah menunjukkan bahwa aku lelah dan berhenti memperjuangkanmu. Cause i never get tired. I just need to stop for now. I don't wanna make you keep pushing me away. You deserve someone better than me." 
 Hati Youngyi mulai menjawab semua pertanyaan yang belum terjawab. 
 

"Selamat beristirahat, hatiku." 


****************************
Blood episode 5.
For the first time in century, that cold hearted vampire Park Jisang tells a white lies to his patient. For thanking Yoo Rita for doing the same. A white lies for a white lies. 

****************************
This white lies of us:

"Your white lies adalah ketika kau tak membalasku dan tak menginginkanku, namun kau tetap memperlakukan ku dengan sangat baik. Terimakasih. Here's my white lies, aku tak akan bilang pada mereka bahwa aku berhenti memperjuangkanmu karena kau pantas untuk diperjuangkan."