Sunday, March 15, 2015

88 ㅡ ♕ Mata Sembab Tanpa Sebab

Detik demi detik berdenting bagai dentingan piano yang lembut namun menggebu-gebu. Tanpa kau sadari, lembaran kertas tak selalu putih. Jam demi jam berlalu bagai kelinci yang cepat meninggalkan kura-kura di belakang. Tanpa sepengetahuan mu, kura-kura telah sampai di garis finish. Waktu demi waktu melangkah jauh darimu. Tanpa kau percaya bahwa waktu dapat menentukan akhir, semuanya hampir berhenti.

Seseorang berkata hari ini, "Jangan membuat kesimpulan sendiri." Bukan aku. Bukan aku yang membuat kutipan itu. Seseorang yang peduli menyampaikan, Lee Chaerin. Seseorang yang menyemangati. Seseorang yang tak mau ada kesakitan terjadi pada orang lain. Ia peduli.

Tak apa. Masuk ke kamarmu. Kunci pintunya. Dan tidurlah...kau mungkin lelah hari ini. Lelah meneteskan air mata tanpa alasan. Mata sembab tanpa sebab. Bodohnya dirimu. Tapi, apa boleh buat. Semua ternyata karena manusia punya hati. Begitu juga denganmu. Kau punya hati yang sedih. Kau punya hati yang menangis. Kau punya hati yang terluka. Kau manusia bodoh. Tetesan air mata penuh arti menetes satu per satu, tak deras namun melaju lurus melewati jalan berliku dalam hati

Kenangan masa lalu dapat menghantui jiwa. Kejadian masa lalu dapat mengingatkan hari akan waktu yang lelah berlari. Orang-orang masa lalu dapat membuat hati goyah. Kau hanya bisa menatap layar kaca kecilmu dengan perasaan gundah. Apa yang kau takutkan? tak akan terjadi apapun, kata orang itu. Apa yang kau tangisi? tak akan terjadi apapun, kata orang-orang itu. Apa yang kau pikirkan? tak usah dipikirkan, kata orang-orang dan orang itu. Kau terlalu banyak pikiran. Kau terlalu berpikir jauh. Benarkah? Aku tau, kau takut menatap hari esok. Tunggu dulu, bukannya selalu seperti ini? Memang tak pernah ada kabar. Memang tak pernah bercakap. Memang tak pernah tertawa bersama. Memang tak pernah dekat. so close yet so far....as always. Sudahlah. Jangan kau pikirkan. Sudahlah. Keluarkan semua. Sudahlah. Tangisan berhenti. Tidurlah. Tidur yang nyaman malam ini. Kau harus yakin bahwa someday you can be loved by someone...someday. Good night, Love!



*****************

Oh Ri On: "Get up! How long are you going to stay holed up in the corner of your room?"
Oh Ri Jin: "Just please leave me alone..."
Oh Ri On: "How long do i have to leave you alone? Until you die?!"
Oh Ri Jin: "I beg you to let me go!"
Oh Ri On:

If you're the one hurting, is that it?
Then what about us?
What do i say to Mom who cooks all day for you? 
"She said she'll have a hard time by herself. Act like you don't know." Should i say that?
What should i say to our Father who sobs in secret because his heart is so torn up because of you?
"She said she'll be in pain by herself. Ignore her." Should i say that?
Why do you have to make it that we can't help you? Why?!
Who do you think you are?!
I understand. You work this out yourself.
I don't like a sister who just cries. I like a vigorous sister.
If you're not going to be one, then you're not my sister.

Oh Ri Jin: "Don't be like this...I rely on you so much. I became so strong because of you. I'm not scared of anything when i think of the fact that you've got my back. I was wrong. I won't be like that. So...don't say that you won't be my brother. Ever since i was young, those were the words i was most afraid of."


Oh Ri On: "Are you going to eat then?"

Oh Ri Jin: "Yes..."
Oh Ri On: "Are you going to say that you're hurt when you're hurting?"
Oh Ri Jin: "Yes..."
Oh Ri On: "Are you going to say that you're tired when you're tired?"
Oh Ri Jin: "Yes..."
Oh Ri On: "Then after eating, are you going to take Ri Na out for a walk with me?"
Oh Ri Jin: "Yes..."
Oh Ri On: "That's enough. Follow me then."

*****************

Oh Ri Jin: "Hey, Brother."
Oh Ri On: "Why, Sister?"
Oh Ri Jin: "You know that i'm really thankful to you, right?"
Oh Ri On: "I'm not so sure."
Oh Ri Jin: "The love that you were supposed to receive alone from our parents, thanks for sharing it with me.  Thankyou for becoming my family. And thanks for being a reliable brother."
Oh Ri On: "Hey, give me the planer (for smoothing wood). I need it to push the goosebumps out of me."
Oh Ri Jin: "I love you a lot, Oh Ri On. You know that, right?"
Oh Ri On: "Yeah...thanks for loving me."

*****************